5 Kesalahan Umum Pemula Saat Menulis Meta-Analisis & Systematic Review
Fery A.
29 Agustus 2025

Meta-analisis dan systematic review adalah jenis penelitian tingkat tinggi yang sangat dihargai dalam dunia akademik dan publikasi ilmiah, termasuk di bidang kedokteran dan kesehatan. Sayangnya, banyak penulis pemula—termasuk dokter, mahasiswa, dan tenaga kesehatan—yang tergelincir pada kesalahan-kesalahan umum yang sebenarnya bisa dihindari sejak awal.
Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, yuk simak 5 kesalahan paling sering terjadi saat menulis meta-analisis dan systematic review!
1. Tidak Memulai dari Pertanyaan Riset yang Spesifik
Kesalahan paling awal dan paling mendasar adalah tidak memiliki research question yang jelas dan terfokus. Padahal, pertanyaan yang baik adalah fondasi dari seluruh proses systematic review dan meta-analisis.
🔍 Tips: Gunakan pendekatan PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome) untuk menyusun pertanyaan riset yang tajam dan terarah.
2. Strategi Pencarian Literatur yang Tidak Komprehensif
Beberapa penulis hanya menggunakan satu database seperti PubMed, dan tidak melakukan pencarian manual (manual search) atau menelusuri referensi dari artikel yang relevan.
🔍 Tips: Kombinasikan beberapa database seperti PubMed, Scopus, dan Cochrane Library. Gunakan juga Boolean operator seperti AND, OR, NOT untuk pencarian yang lebih efektif.
3. Tidak Mendaftarkan Protokol Penelitian
Banyak yang langsung menulis review tanpa mendaftarkan protokol terlebih dahulu di platform seperti PROSPERO. Padahal, ini penting untuk transparansi dan mencegah bias seleksi studi.
🔍 Tips: Buat dan unggah protokol systematic review terlebih dahulu di PROSPERO sebelum mulai mengekstrak data.
4. Kualitas Studi Tidak Dinilai dengan Benar
Meta-analisis bukan hanya mengumpulkan data, tetapi juga mengevaluasi kualitas setiap studi yang dimasukkan. Tanpa penilaian kualitas, hasil review menjadi kurang kuat dan rentan bias.
🔍 Tips: Gunakan tools seperti Cochrane Risk of Bias Tool atau Newcastle-Ottawa Scale untuk mengevaluasi kualitas studi yang dianalisis.
5. Statistik Meta-Analisis yang Tidak Tepat atau Tidak Dilakukan Sama Sekali
Banyak penulis pemula merasa bingung atau takut dengan bagian statistik, sehingga memilih untuk tidak menyertakan meta-analisis kuantitatif, atau justru salah dalam penggunaan software seperti RevMan atau STATA.
🔍 Tips: Jika belum mahir, mulailah dari forest plot sederhana dan pelajari cara membaca heterogenitas (I²). Ikuti pelatihan yang mengajarkan langkah demi langkah.
Menulis systematic review dan meta-analisis memang bukan hal yang mudah, tetapi bisa dipelajari. Hindari lima kesalahan umum di atas agar proses penulisanmu menjadi lebih terarah, terstruktur, dan berpeluang besar diterima di jurnal bereputasi.
🎯 Ingin tahu lebih banyak tips, pelatihan, dan panduan praktis dalam penulisan riset kedokteran?
 📲 Follow Instagram kami di https://www.instagram.com/klinikilmiah/? untuk update webinar dan workshop terbaru di bidang penelitian dan publikasi ilmiah!
Tidak ada postingan terbaru